oleh

Gejala Optik di Atmosfer

Hai sahabat geovolcan kali ini kita akan belajar tentang gejala optik di atmosfer. Atmosfer tersusun dari berbagai macam gas, sehingga berbagai gejala optik yang indah sering terjadi di lapisan ini. Gejala tersebut antara lain sebagai berikut:

Pelangi

Gejala optik di atmosfer
Photo by Ben Mack on Pexels.com

Pelangi adalah gejala optik yang terjadi akibat proses pembiasan sinar matahari oleh titik – titik air hujan sehingga terurai menjadi berkas warna (spektrum warna). Warna – warna terdiri atas merah, jingga, kuning, hijau, nila, biru, ungu.

Halo

Halo adalah lingkaran sinar putih yang mengelilingi bulan atau matahari. Fenomena ini terjadi akibat proses pembiasan sinar matahari atau bulan oleh kristal – kristal es yang terkondensasi dalam jenis awan – awan tinggi.

Sandikala

Sandikala adalah cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika matahari terbit dan terbenam.

Fatamorgana

light sea dawn landscape
Photo by Castorly Stock on Pexels.com

Fatamorgana adalah ilusi optik yang dihasilkan dari pembiasan cahaya melalui kepadatan yeng berbeda.

Aurora

aurora borealis
Photo by stein egil liland on Pexels.com

Aurora adalah pita cahaya warna warni yang terdapat di langit kutub utara dan selatan. Fenomena ini terjadi karena interaksi antara gelombang elektromagnetik matahari dan medan magnet bumi. Aurora di kutub utara disebut Aurora Borealis, sedangkan yang di selatan disebut Aurora Australis.

Penjelasanya bisa di lihat di video di bawah ini

Komentar

Tinggalkan Balasan