oleh

Pengelompokan Pola Curah Hujan

Hai sahabat geografi kali ini kita akan membahas tentang pengelompokan pola curah hujan, teryata hujan juga di kelompokkan lo !! ketika kita belajar materi di bab dinamika atmosfer pada pembahasan curah hujan pasti akan ada pembahasan tentang pengelompokan pola curah hujan yang ada di Indonesia.

Negara Indonesia sendiri secara umum bisa dibagi menjadi 3 pola iklim utama dengan melihat pola curah hujan selama setahun.

Pola Curah Hujan Di Indonesia

Sumber gambar : Aldrian, E, and R.D., Susanto. 2003, Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature, Int. J. Climatol, Vol. 23, No. 12, page: 1435-1452.

Keterangan gambar : Tiga wilayah iklim Indonesia. Wilayah A (monsun) garis hitam, Wilayah B (ekuatorial) garis dan titik, WIlayah C (lokal) garis putus-putus.

Baca juga : Klasifikasi Iklim Junghuhn

Curah Hujan Pola Monsunal

Merupakan pola hujan yang muncul akibat proses sirkulasi udara dimana selalu berganti arah dalam 6 bulan sekali. Saat monsun barat jumlah curah hujan berlimpah sebaliknya pada saat monsun timur jumlah hujannya sangat sedikit. Banyak daerah di Indonesia yang mempunyai curah hujan dengan pola jenis Monsun.

Pola ini monsun dicirikan oleh tipe curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan) dimana pada bulan Juni, Juli dan Agustus terjadi musim kering, sedangkan untuk bulan Desember, Januari dan Februari merupakan bulan basah. Sedangkan enam bulan sisanya merupakan periode peralihan atau pancaroba (tiga bulan peralihan musim kemarau ke musim hujan dan tiga bulan peralihan musim hujan ke musim kemarau). Daerah yang didominasi oleh pola monsun ini berada didaerah Sumatra bagian Selatan, Kalimantan Tengah dan Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagian Papua.

Curah Hujan Pola Ekuatorial

Pola hujan yang muncul akibat dari pergerakan matahari yang melintas garis khatulistiwa atau ekuator sebanyak dua kali dalam setahun. Akibatnya adalaha adanya distribusi curah hujan bulanan mempunyai dua maksimum. Pola ini sering terjadi pada daerah ekuator.

Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks. Daerahnya meliputi pulau Sumatra bagian tengah dan Utara serta pulau Kalimantan bagian Utara.

Curah Hujan Pola Lokal

kebalikan dari pola hujan monsun yaitu jika di daerah dengan pola monsun mengalami musim hujan maka daerah dengan pola lokal mengalami musim kemarau atau sebaliknya. Pola hujan ini dipengaruhi oleh sifat lokal seperti kondisi geografi dan topografi setempat.

Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe hujan monsun. Daerahnya hanya meliputi daerah Maluku, Sulawesi dan sebagian Papua.

Sumber : Tjasjono, B. 2004. Klimatologi Umum. Penerbit ITB Bandung.

Sekian materi tentang Pengelompokan Pola Curah Hujan di Indonesia semoga bermanfaat.

Lihat juga : Manfaat Gambut Untuk Keragaman Hayati Di Indonesia

Komentar

Tinggalkan Balasan