oleh

GERAKAN AIR LAUT

Gerakan Air laut bersifat dinamis, selalu bergerak. Sifat dinamis air laut tersebut terutama disebabkan oleh interaksi antara samudera dengan atmosfer, pengaruh gerak rotasi Bumi, pengaruh gaya gravitasi Bulan dan Matahari. Pada dasarnya gerakan air laut terjadi dalam bentuk: (1) gelombang, (2) pasang surut, dan (3) arus.

Gelombang adalah gerakan air laut yang sangat menonjol dan menarik perhatian bila seseorang berdiri di tepi pantai. Di alam, fenomena gelombang muncul bila ada dua massa yang berbeda densitasnya berada pada posisi yang berdampingan dan berinteraksi, dimana yang satu bergerak terhadap yang lain. Oleh karena itu, fenomena gelombang tidak hanya terjadi di permukaan laut saja – interaksi antara udara dan air laut, tetapi juga terjadi di permukaan tanah – interaksi antara udara dengan pasir seperti di daerah gurun, atau di permukaan dasar laut atau pantai – interaksi antara dasar laut dengan air laut. Di permukaan laut, fenomena gelombang dapat terlihat sebagai gerakan air laut yang bergelora atau air laut yang menghempas ke pantai.

Pengertian Pasang Surut

grassy coast near waving sea
Photo by Ben Mack on Pexels.com

Pasang surut adalah gerakan air laut naik dan turun karena pengaruh gaya gravitasi dari Bulan dan Matahari. Air laut naik terjadi pada sisi Bumi yang menghadap ke arah Bulan dan sisi sebaliknya. Fenomena gerakan pasang surut baru dapat terlihat bila kita mengamati ketinggian muka laut di pantai selama antara 12 sampai 24 jam. Secara visual, gejala pasang naik terlihat dari bertambah dalamnya genangan dan bergesernya genangan oleh air laut ke arah daratan, sedang gejala surut terlihat dari berkurangnya kedalaman air dan bergesernya ke arah laut.

Pengertian Arus Laut

macro photography of water waves
Photo by Pixabay on Pexels.com

Arus laut adalah fenomena berpindahnya massa air laut dari satu tempat ke tempat lain, yang terjadi antara lain terutama karena interaksi antara lautan dengan udara di atasnya maupun karena pengaruh gerak rotasi Bumi. Fenomena ini dapat terjadi dalam skala kecil di perairan pantai atau selat-selat, maupun skala besar seperi arus-arus yang terjadi di samudera-samudera yang membentuk pola sirkulasi massa air global. 

Jenis-jenis Gelombang Menurut Penyebabnya

body of water waves
Photo by Pixabay on Pexels.com

Gelombang dapat terjadi karena berbagai sebab alamiah. Berdasarkan faktor yang menyebabkan timbulnya gelombang dan karakter gelombang yang terjadi, gelombang dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai macam-macam gelombang tersebut.

Baca juga :
Klasifikasi Danau
Materi Perairan laut
Klasifikasi Bentuk Lahan Menurut Verstappen

1.Gelombang karena tiupan angin (wind-generated wave).

Gelombang ini terjadi di permukaan laut, karena angin yang bertiup di atas permukaan laut. Bila angin bertiup melintasi permukaan laut, maka akan terjadi transfer energi dari angin ke laut, dan di bidang antar-mukanya (interface, permukaan laut) terjadi gelombang.

Ada hubungan antara kecepatan angin dengan energi gelombang, panjang gelombang, tinggi gelombang, dan periode gelombang. Di perairan dalam faktor lain yang berpengaruh terhadap gelombang adalah konstansi tiupan angin (wind constancy) dan lama tiupan angin (wind duration).

2.Gelombang internal (internal wave).

Gelombang ini terjadi di dalam laut, terjadi di antara dua massa air laut yang berbeda densitasnya. Kehadiran gelombang ini tidak terlihat langsung secara visual di permukaan laut. Kehadirannya dapat diketahui dari pengamatan secara sistimatis terhadap berbagai parameter air laut – seperti temperatur, salinitas dan densitas; atau gerakan perlahan dari “slick” di permukaan laut. Slick tersebut dapat tersusun oleh plankton, sedimen berbutir halus, atau air permukaan laut yang tercemar.

3. Gelombang Badai (storm surge atau storm wave)

Gelombang ini terjadi karena tiupan angin badai. Fenomena gelombang ini umum terjadi di daerah Subtropis dimana badai sering terjadi. Di daerah pesisir, gelombang ini dapat menyebabkan air laut naik ke daratan, dan menimbulkan kerusakan.

 4. Seiche

Femomena seiche adalah fenomena gelombang stasioner, yaitu gelombang yang tidak memperlihatkan gerakan maju dari bentuk gelombang yang terjadi. Pada gelombang jenis ini, di tempat-tempat tertentu, permukaan air akan tetap stasioner sementara permukaan air yang lainnya bergerak naik turun

5. Gelombang karena longsoran (landslide surge atau landslide wave)

Gelombang jenis ini terjadi karena batuan atau es yang dalam jumlah besar longsor dan masuk ke laut.

6. Tsunami atau seismic wave

sering disebut gelombang pasang (tidal wave), tetapi sesungguhnya gelombang ini tidak ada hubungannya dengan pasang surut air laut. Tsunami disebut juga sebagai seismic wave karena kejadiannya dicetuskan oleh gerakan kerak bumi yang cepat dan tiba-tiba. Tsunami dapat terjadi karena: (1) gempa bumi yang berasosiasi dengan terjadinya patahan vertikal di dasar laut, atau (2) longsoran di dasar laut (3) letusan gunungapi di laut

Gambaran dua pencetus tsunami. (a) patahan bawah laut, (b) longsoran bawah laut. Dari Ingmanson dan Wallace (1985).

Sumber : Modul Osenografi, Gerakan air Laut

Komentar

Tinggalkan Balasan